ARTIKEL TESIS YOPY
Selasa, 27 Oktober 2015
0
komentar
ARTIKEL
PENGARUH
PELATIHAN, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PENYULUHAN PADA
BADAN PELAKSANA
PENYULUHAN
PERTANIAN,
PERIKANAN DAN KEHUTANAN
(BP4K)
KABUPATEN
KUPANG
Oleh :
YOPY
IMENUEL ISMAEL
NO. REG. 811 2 121 049MM
KONSENTRASI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
2014
PENGARUH PELATIHAN, DISIPLIN KERJA DAN
MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PENYULUHAN PADA BADAN
PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN
DAN KEHUTANAN
(BP4K) KABUPATEN KUPANG
Yopy Imenuel Ismael
Dosen Program Studi
Penyuluhan Pertanian Lahan Kering
Jurusan Manajemen Pertanian
Lahan Kering
Politeknik Pertanian Negeri
Kupang
ABSTRAK
Peningkatan
kinerja pegawai harus dilakukan melalui perubahan sikap dan perilakunya dalam
bekerja sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan. Namun sejauh ini
pegawai penyuluhan pada BP4K Kab. Kupang dalam melaksanakan tugasnya belum
memperhatikan kinerja yang optimal sehingga berdampak pada hilangnya fungsi
pegawai penyuluh sebagai pelayan masyarakat. Untuk itu perlu diperhatikan
faktor pendidikan, disiplin kerja dan motivasi. Bertolak dari uraian di atas,
maka perlu dikaji secara mendalam pengaruh pelatihan, disiplin kerja dan
motivasi terhadap kinerja pegawai penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang.Masalah
penelitian ini adalah 1. Bagaimana gambaran pelatihan, disiplin kerja, motivasi
dan kinerja pegawai penyuluhan pada BP4K Kab. Kupang? 2. Apakah pelatihan,
disiplin kerja, motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai penyuluhan BP4K Kab. Kupang? dan 3. Apakah pelatihan, disiplin kerja
dan motivasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
penyuluhan BP4K Kab. Kupang?,
Populasi dan sampel sebanyak 50 orang pegawai dengan teknik sensus
(sampling jenuh). Metode pengumpulan data menggunakan pengamatan, kuesioner dan
wawancara. Analisis data menggunakan analisi deskriptif dan inferensial
(regresi linear berganda).
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa capaian indikator variabel
Pelatihan sebesar 72,64%, Disiplin Kerja sebesar 71,92%, Motivasi sebesar
71,44% dan Kinerja sebesar 73,00% dengan
capaian indikator “Baik”. Secara parsial variabel Pelatihan, Disiplin
Kerja dan Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja pegawai penyuluhan
dengan nilai sig lebih kecil dari Alpha 0,05 (5%) dan secara
simultan ketiga variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
penyuluhan pada BP4K Kab Kupang dimana nilai sig lebih kecil dari
Alpha 0,05 (5%). Kontribusi dari ketiga variabel bebas terhadap kinerja pegawai
penyuluhan sebesar 87,1%, sedangkan sisanya 12,9% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
ABSTRACT
To study the factors that need
attention, work discipline and motivation. Based on the description above, it
is necessary to study in depth the effect of training, discipline and
motivation on employee performance BP4K extencion in Kupang District. The
problems of this study are 1. How in the description of the training, work
discipline, motivation and performance of employees in BP4K extencion Kupang
District? 2. Was training, work discipline, motivation partially significant
effect on employee performance counseling BP4K Kupang District? And 3. Was
training, work discipline and motivation simultaneously significant effect on
employee performance counseling BP4K Kupang District?,the aims of this study
are: 1. To know the description of the training, work discipline, motivation
and employee performance on BP4K of Kupang distric, 2. To know the influence of
the training, work discipline, motivation partially on employee performance on
BP4K of Kupang district, and 3. To know the influence of the training, work
discipline, motivation simultaneously on employee performance on BP4K of Kupang
district.
Population and sample of 50 employees with census
technicues (sampling saturated). Data collection method using quantitative and
qualitative data. Data collection method using observations, questionnaires and
interviews. Data analysis using descriptive and inferential analysis (linear
regression).
Descriptive analysis showed that the performance
indicator variable of 72.64% Training, Work discipline of 71.92%, motivation of 71.44% and for performance of
73.00% with a performance indication of “Good”. In partial Training, Work
Discipline and Motivation significant effect on employee performance counseling
with sigh smaller than alpha 0.05 (5%) and three simultaneous independent
variables significantly influence employee performance counseling on BP4K
Kupang District where sig is smaller than alpha 0.05(5%). Contributions of
three independent variables on employee performance counseling by 87.1%, while
the remaining 12.9% is influenced by others variables not included in this
study.
Keywords: Training, Work
Discipline, Motivation and Performance
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kinerja sangat penting bagi
sebuah organisasi dalam upaya mencapai
tujuannya. Di dalam konteks pengembangan sumber daya
manusia, kinerja seorang pegawai dalam sebuah
organisasi sangat dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang baik bagi pegawai itu
sendiri dan juga untuk keberhasilan organisasi. Sebab, kinerja
adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama
periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran, kriteria
yang telah ditentukan terlebih dahulu yang telah
disepakati bersama, merupakan suatu fungsi dari motivasi
dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Kesediaan dan
keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa
pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya (Fahmi,
2010:2).
Suwatno
dan Priansa (2011:61) menyatakan bahwa sumber daya manusia merupakan asset
utama organisasi yang berperan aktif sebagai pelaku aktivitas organisasi
sehingga bisa dimanfaatkan dengan optimal agar pegawai mampu memberikan
kontribusi yang optimal bagi penyelenggaraan organisasi. Hal tersebut, perlu
dilakukan upaya peningkatan kualitas kerja terus menerus dan dapat dilakukan
dengan upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusianya itu melalui
pelatihan, disiplin kerja dan motivasi.
Ravianto, dalam Yuniarsih dan
Suwatno (2008:159)
menjelaskan bahwa : pendidikan/pelatihan, keterampilan, disiplin kerja, sikap dan
etika kerja, motivasi, gaji, kesehatan, teknologi, manajemen dan kesempatan berprestasi
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Pelatihan memiliki
kontribusi besar dalam organisasi karena dapat berfungsi sebagai agent of change terhadap pegawai dalam
organisasi tersebut. Pelatihan dapat menjadi media atau wahana untuk melakukan
transfer nilai-nilai strategi organisasi, membangun budaya organisasi,
kompetensi inti organisasi terhadap pegawainya. Hal tersebut, dapat dilihat
pada dua fungsi pelatihan yaitu : 1. Pelatihan merupakan upaya menyelaraskan
antara kompetensi pegawai dengan strategi organisasi atau kompetensi
organisasi, dan 2. Pelatihan dapat berfungsi sebagai perbaikan kinerja pegawai
dalam organisasi.
Sudarmanto
(2009:226) menyatakan bahwa pelatihan merupakan media atau wahana untuk
melakukan injeksi semangat atau mendongkrak kinerja sejalan dengan standar
kinerja yang telah ditetapkan, sebab pelatihan dilakukan sebagai solusi
terhadap problem kinerja pegawai dan kinerja organisasi. Aspek pelatihan semakin penting
dalam peningkatan kualitas pegawai agar mempunyai kemampuan manajerial dan
teknis fungsional untuk mempengaruhi kinerja
pegawai yang sangat sarat dengan berbagai
penyakit birokrasi, kinerja yang rendah, menurunnya kualitas dan mutu kerja serta
kompleksitas masalah pembangunan yang semakin meningkat.
PP RI Nomor 101 Tahun
2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil pada pasal 1
bahwa Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya
disebutkan diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka
meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil.
Selain pelatihan, salah satu faktor yang juga
berpengaruh pada peningkatan kinerja pegawai adalah
disiplin kerja, karena disiplin kerja merupakan
kepatuhan dan ketaatan personal yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan
tugasnya dalam suatu organisasi. Keberhasilan kinerja
terletak pada komitmen, loyalitas dalam menegakan disiplin kerja dan kemampuan
menciptakan hasil kerja yang optimal. disiplin
adalah suatu kekuatan yang berkembang dalam tubuh pegawai
yang menyebabkan dia dapat menyesuaikan diri dengan sukarela kepada
keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan nilai-nilai dari pekerjaan dan
tingkah laku. Disiplin kerja
juga dapat
dikatakan sebagai suatu kondisi yang tercipta dan
terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketenteraman, keteraturan, dan ketertiban. Hal ini sejalan dengan pendapat
Sinungan (2003:148) menjelaskan
bahwa disiplin
kerja mendorong kinerja atau disiplin kerja
merupakan sarana penting untuk mencapai kinerja. Kualitas pegawai dapat dilihat dari
disiplin kerja yang dilakukan sehari-hari. Dengan memacu disiplin kerja yang
tinggi diharapkan dapat meningkatkan input organisasi
yang mendatangkan profit.
Disiplin
pada dasarnya merupakan tindakan manajemen untuk mendorong agar para anggota
organisasi dapat memenuhi berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam
suatu organisasi, yang di dalamnya mencakup: 1.
Adanya tata tertib atau ketentuan-ketentuan; 2.
Adanya kepatuhan para pengikut dan 3.
Adanya sanksi bagi pelanggar, seperti terdapat dalam PP RI No. 53 Tahun 2010 bahwa
disiplin pegawai negeri adalah kesanggupan pegawai negeri sipil untuk mentaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau
dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Selain itu, pelanggaran disiplin adalah
setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan pegawai negeri sipil yang tidak mentaati
kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang
dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.
Motivasi
juga merupakan salah satu faktor penting yang dibutuhkan pegawai dalam
menjalankan pekerjaannya untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Motivasi merupakan unsur
dorongan yang dapat merubah sikap dan perilaku pegawai ke arah sikap dan
perilaku yang memiliki dedikasi serta etika moral yang tinggi dengan tujuan
mampu melayani masyarakat secara optimal. Motivasi adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan
individual (Robbins, 1999:50).
Motivasi kerja harus
dibarengi dengan promosi karier,
penempatan pegawai secara tepat dan pemberian penghargaan atas setiap prestasi
yang dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan iklim kompetitif yang sehat. Hal
ini dimaksudkan untuk mengubah sikap dan perilaku pegawai yang profesional,
memiliki dedikasi serta etika moral tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik
bagi masyarakat. Tujuan
pemberian motivasi bagi seseorang pegawai sebagaimana dikemukakan Hasibuan (1996:97), bahwa selain memberikan
keuntungan pada pegawai itu sendiri juga memberikan keuntungan kepada organisasi yakni di antaranya dapat meningkatkan kinerja pegawai.
Penyuluhan sebagai
bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan
umum merupakan hak asasi warga negara Indonesia. Sektor pertanian yang berperan
penting dalam pembangunan nasional memerlukan sumber daya manusia penyuluhan yang berkualitas, handal, serta berkemampuan
menejerial, berpendidikan, disiplin, dan motivasi
yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya. Seperti yang dijelaskan pada Undang-Undang Sistem Penyuluhan
RI. No. 16 Tahun 2006 adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku
usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya,
sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja, efisiensi usaha, pendapatan dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup. Dengan demikian untuk dapat tercapainya tujuan proses
pembelajaran secara efektif, efisien, dan akuntabel tidak terlepas dari
efektivitas dan relevansi metoda pembelajaran yang digunakan dalam hal ini
adalah Metoda Pegawai penyuluh dalam melaksanakan program dan fungsi
penyuluhannya.
Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Kupang adalah sebuah institusi pemerintah yang
berkewajiban dalam menangani penyuluhan di lingkup Pemerintah Daerah
Kabupaten Kupang. Badan
Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan mempunyai tugas pokok
dan fungsi dalam melaksanakan kewenangan pada bidang penyuluhan, terutama dalam
merumuskan kebijakan teknis, menyelenggarakan urusan pemerintah, pembinaan dan
pelaksanaan tugas di bidang penyuluhan di
Kabupaten Kupang. Namun dalam penanganan kegiatan penyuluhan terdapat
penurunan fungsi keorganisasian disebabkan terjadinya perubahan
struktur kelembagaan penyuluhan pertanian pada Tahun 1995 dari Badan Bimas
menjadi Balai Penyuluhan Pertanian, kondisi ini semakin diperburuk oleh sistem
sumber daya manusia penyuluhan yang kurang maksimal dan tidak meratanya
perhatian pemerintah Kabupaten terhadap kegiatan penyuluhan pertanian,
mengakibatkan banyak pegawai penyuluhan dalam menjalankan tugasnya tidak sesuai
dengan fungsi penyuluhan itu sendiri. Pada tahun 2000 terbentuklah Badan
Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutana (BP4K) Kabupaten Kupang
dengan jumlah pegawai penyuluhan sebanyak 50 orang.
Peningkatan
sumber daya manusia dapat dilakukan dengan mengikutsertakan pegawai penyuluhan
dalam kegiatan pelatihan baik yang dilaksanakan oleh BP4K Kabupaten Kupang atau
instasi lainnya. Namun, berdasarkan observasi awal kenyataan bahwa masih
terdapat pegawai penyuluhan yang kurang keterlibatan dalam pelatihan. Hal tersebut, dapat dilihat
pada kegiatan pelatihan yang diikuti oleh pegawai penyuluhan dalam tabel 1.1
berikut ini :
Tabel 1.1
Rata-rata Keikutsertaan Pegawai Penyuluhan Dalam
Pelatihan Tahun 2013
No
|
Jenis
Pelatihan
|
Jumlah
Pegawai
|
Pelaksanakan
Kegiatan
|
Kedaan
|
Persentase
Keadaan (%)
|
||
Ikut
|
Tidak
Ikut
|
Ikut
|
Tidak
Ikut
|
||||
1
|
Partisipatif
|
10
|
1
|
4
|
6
|
40,00
|
60,00
|
2
|
Penyusunan Program
|
10
|
1
|
5
|
5
|
50,00
|
50,00
|
3
|
Kepemimpinan
|
12
|
1
|
6
|
6
|
50,00
|
50,00
|
4
|
Teknologi Pertanian
|
15
|
1
|
5
|
10
|
33,33
|
66,67
|
5
|
Administrasi
|
3
|
1
|
2
|
1
|
66,67
|
33,33
|
Total
|
50
|
5
|
22
|
28
|
240,00
|
260,00
|
|
Rata-rata
|
10
|
1
|
4
|
6
|
48,00
|
52.00
|
Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2014
Pada tabel 1.1
dapat dijelaskan bahwa, keikutsertaan pegawai penyuluhan pada pelaksanaan
kegiatan pelatihan sebanyak 5 kali hanya berjumlah 22 orang dari 50 orang
pegawai penyuluahan dengan rata-rata persentase sebesar 48,00%. Sedangkan
pegawai yang tidak mengikuti pelaksanaan kegiatan pelatihan sebanyak 28 orang
dari 50 orang pegawai penyuluhan dengan besaran persentase 52,00%. Kondisi ini
membuktikan bahwa masih banyak terdapat pegawai penyuluhan BP4K Kabupaten
Kupang yang tidak mengikuti pelaksanaan kegiatan pelatihan sesuai dengan
ketetapan jumlah pegawai yang diharuskan oleh BP4K Kabupaten Kupang dalam
kegiatan pelatihan tersebut.
Selaian keadaan pelatihan, ada juga keadaan disiplin
kerja dari pegawai penyuluhan BP4K Kabupaten Kupang yang tidak sesuai dengan
aturan kedisiplinan pegawai. Berdasarkan pengamatan/wawancara awal yang dilakukan
pada BP4K Kabupaten Kupang ditemukan beberapa hal yang diduga menghambat
kinerja pegawai penyuluhan dalam penyusunan program penyuluhan dan penyerahan
laporan kerja. Artinya masih terdapat pegawai penyuluhan yang tidak disiplin
dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan profesinya sebagai penyuluh. Hal ini
dapat dilihat pada aturan penetapan batas tanggal penyusunan program kerja
kegiatan penyuluhan dan batas tanggal penyerahan laporan kegiatan penyuluhan
oleh pegawai penyuluhan ke BP4K Kabupaten Kupang yang tidak tepat waktu sesuai
aturan dan norma waktu yang ditetapkan oleh BP4K Kabupaten Kupang yaitu batas
tanggal penyusunan program kerja pada tanggal 5 setiap bulan dan batas
penyerahan laporan kerja pada tanggal 27 setiap bulannya, dapat dilihat pada
tabel 1.2 berikut ini :
Tabel 1.2
Batas Kegiatan Penyusunan Program Kerja dan Penyerahan Laporan Kerja
Pegawai Penyuluhan pada (BP4K) Kabupaten Kupang Bulan April sampai September
2013
No
|
Bulan
|
Jumlah Pegawai
|
Batas Tanggal Penyusunan Program Kerja dan Penyerahan Laporan
|
Persentasi
|
||
Tepat Waktu (orang)
|
Tidak tepat Waktu (orang)
|
Tepat
|
Tidak Tepat
|
|||
1
|
April
|
50
|
18
|
32
|
36,00%
|
64,00%
|
2
|
Mei
|
50
|
20
|
30
|
40,00%
|
60,00%
|
3
|
Juni
|
50
|
15
|
35
|
30,00%
|
70,00%
|
4
|
Juli
|
50
|
10
|
40
|
20,00%
|
80,00%
|
5
|
Agustus
|
50
|
25
|
25
|
50,00%
|
50,00%
|
6
|
Septembar
|
50
|
22
|
28
|
44,00%
|
56,00%
|
Rata-rata
|
50
|
18
|
32
|
36,67%
|
63,33%
|
Sumber
: Data Primer Diolah Tahun 2014
Tabel 1.2
tersebut menjelaskan bahwa, rata-rata pegawai penyuluhan yang tepat waktu dalam
penyusunan program kerja dan penyerahan laporan kegiatan pada BP4K Kabupaten
Kupang sebanyak 18 orang dari jumlah pegawai 50 orang atau sebesar 36,67%.
Sedangkan rata-rata pegawai yang terlambat/tidak tepat waktu dalam penyusunan
program kerja dan penyerahan laporan kegiatan pada BP4K Kabupaten Kupang
sebanyak 32 orang dari jumlah pegawai 50 orang atau sebesar 63,33%. Kondisi ini
membuktikan bahwa masih banyak terdapat pegawai penyuluhan BP4K Kabupaten Kupang
yang tidak disiplin waktu dilihat dari norma waktu dan aturan ketetapan batas
tanggal yang berlaku bagi instansi tersebut.
Selain
kedua variabel tersebut, motivasi yang dimiliki oleh pegawai penyuluhan masih
terlihat rendah baik dari diri individu maupun dari organisasi, hal ini
ditunjukkan dari hasil wawancara awal penulis dengan sekretaris badan dan
bagian evaluasi program dan laporan bahwa pegawai penyuluhan sebagian besar
tidak dapat bekerja dengan baik disebabkan oleh faktor motivasi seperti kebutuhan
untuk pengembangan karier masih rendah, tujuan terhadap tercapainya hasil yang
sesuai dengan program kerja masih rendah, sikap terhadap aturan yang ditetapkan
belum begitu baik dan masih terdapat kemampuan yang rendah untuk menyelesaikan
tugas, pembayaran gaji yang tidak tepat waktu sesuai aturan yang berlaku,
pengawasan dari pihak pimpinan terhadap pegawai penyuluhan masih dianggap
rendah, pujian atau penghargaan terhadap hasil kerja pegawai penyuluhan yang
tidak sesuai dan pekerjaan atau tugas yang diberikan kepada pegawai penyuluhan
masih kurang sesuai dengan kebutuhan pegawai itu sendiri.
Dengan demikian dari
hasil pengamatan dan wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti terhadap
pegawai penyuluhan di BP4K Kabupaten Kupang ditemukan permasalahan yang dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1.
Dalam
penyelesaian
tugas-tugas rutin ataupun tugas khusus sering terlambat. Masih dijumpai pegawai
penyuluhan yang bekerja asal-asalan,
sehingga masih adanya kesalahan dalam melaksanakan tugas dan memerlukan waktu
perbaikan. Hal ini menunjukkan kurangnya semangat pegawai penyuluhan untuk
bekerja dan lebih
berprestasi.
2.
Kualitas
layanan yang diberikan oleh pegawai dianggap
masih belum maksimal,
sehingga menunjukkan bahwa organisasinya belum memiliki pegawai penyuluhan yang handal
dan efektif dalam menangani suatu
pekerjaan.
3.
Kesediaan
pegawai penyuluhan untuk melaksanakan tugas dan kewajiban dengan penuh semangat
dan bertanggung jawab
cenderung hanya pada saat diawasi oleh atasannya dan pada tugas-tugas yang
bernilai ekonomis, sedangkan pada tugas yang tidak bernilai ekonomis dan tugas
rutin cenderung
enggan melaksanakannya.
4.
Rendahnya
tingkat ketaatan dan kepatuhan pegawai penyuluhan terhadap peraturan yang ada.
Hal ini dibuktikan dengan masih terdapat banyak pegawai penyuluhan yang belum
tertib waktu dalam penyusunan program kerja dan penyerahan laporan kerja s
5.
Masih
lemahnya kemampuan perencanaan, pelaksanaan pekerjaan dan evaluasi pegawai
penyuluhan.
6.
Masih
kurangnya kesempatan pegawai penyuluhan untuk mengikuti pelatihan
baik yang diadakan oleh BP4K maupun keterlibatan dengan kegiatan pelatihan
diluar yang diadakan oleh organisasi atau lembaga lainnya.
7.
Masih
kurangnya motivasi kerja pegawai penyuluhan dalam hal ini masih terdapat
pegawai penyuluhan yang tidak memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
pekerjaannya dengan baik.
8.
Masih terdapat banyak pegawai penyuluhan yang belum
termotivasi diri dalam hal ini seperti kurangnya mendapat kesempatan untuk
pengembangan karier, kurang mendapat penghargaan atau pujian terhadap hasil
kerja, dan pembayaran upah atau gaji sering mengalami keterlambatan yang
menyebabkan rendahnya motivasi pegawai dalam melaksanakan pekerjaan dengan
baik.
Berdasarkan
latar belakang dan masalah-masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan/melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pelatihan, Disiplin
Kerja, dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Penyuluhan pada Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Kupang”.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah sebagaimana diuraikan di atas, maka masalah penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran pelatihan, disiplin kerja, motivasi dan kinerja pegawai penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang?
2. Apakah pelatihan, disiplin
kerja, motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
penyuluhan BP4K Kabupaten Kupang?
3. Apakah pelatihan, disiplin
kerja, motivasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
penyuluhan BP4K Kabupaten Kupang?
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian yang ingin dicapai adalah :
1.
Untuk mengetahui gambaran pelatihan, disiplin kerja, motivasi dan
kinerja pada BP4K
Kabupaten Kupang.
2.
Untuk mengetahui pengaruh pelatihan,
disiplin kerja, motivasi
secara parsial terhadap
kinerja
pegawai penyuluhan di BP4K Kabupaten Kupang.
3. Untuk
mengetahui pengaruh
pelatihan, disiplin kerja, motivasi
secara simultan terhadap
kinerja
pegawai penyuluhan di BP4K Kabupaten Kupang.
PENELITIAN
TERDAHULU, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
Penelitin
Terdahulu
1. Raden Godefridus (2009), Judul “Pengaruh Motivasi,
Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Rumah Sakit Umum
Daerah Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang” dengan hasil menunjukkan bahwa ketiga
variabel bebas tersebut sangat berpengaruh positih dan signifikan terhadap
kinerja karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang.
2. Meman Anrianus (2010), Judul penilitiannya “Pengaruh
Pendidikan dan Pelatihan (diklat) dan
Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (Studi di Lingkungan Sekretariat Kabupaten Kupang) Hasil Analisa data penelitian
menunjukkan bahwa Produktifitas kerja pegawai yang dipengaruhi oleh Pendidikan
dan Pelatihan (Diklat) dan Motivasi kerja secara bersama-sama mempunyai
pengaruh sebesar 53,2 % yang berarti apabila Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
dibarengi dengan motivasi kerja akan mempunyai nilai produktifitas kerja yang
lebih baik. Dengan demikian
tersimpulkan bahwa dengan melihat nilai tersebut maka Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat) dan Motivasi pegawai merupakan faktor penentu (determinan faktor) dalam mencapai produktifitas kerja pegawai;
3. Salem. Y. Albinus (2013), Judul “Pengaruh Disiplin,
Kepemimpinan, Fasilitas dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Sekretariat DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari ke 4 variabel bebas sangat berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai Sekretariat DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan nilai sebesar 71%
sedangkan sisanya sebesar 29% yang dipengaruhi oleh variabel lain seperti
motivasi, kemampuan, pengawasan dan lain sebagainya yang tidak termasuk dalam
variabel penelitian tersebut.
Kerangka
Pemikiran Penelitian Teoritis
Ravianto,
dalam Yuniarsih dan Suwatno (2009:159), bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai meliputi :
Pendidikan/Pelatihan, Keterampilan, Disiplin Kerja, Sikap dan Etika Kerja,
Motivasi, Gaji, Kesehatan, Teknologi, Manajemen, dan Kesempatan Berprestasi.
Untuk mendukung
penelitian yang masalanya telah dirumuskan pada pendahuluan dari
Gambar 1.
Kerangka Pemikiran Teoritis
proposal tesis ini, perlu dikemukakan penelitian
sejenis diantaranya :
Keterangan :
=
pengaruh secara parsial
=
pengaruh secara simultan
Hipotesis
Berdasarkan
tujuan penelitian, maka variabel yang dianalisis adalah variabel bebas yaitu
Pelatihan, Disiplin Kerja dan Motivasi (Variabel X), sedangkan variabel terikat
adalah Kinerja Pegawai (Variabel Y). Dalam penelitian ini
yang akan diuji adalah seberapa besar pengaruh Pelatihan (X1) terhadap
Kinerja pegawai (Y), seberapa besar pengaruh Disiplin Kerja (X2)
terhadap Kinerja pegawai (Y), dan seberapa besar pengaruh Motivasi (X3) terhadap Kinerja
(Y), dan seberapa besar pengaruh Pelatihan, Disiplin Kerja dan Motivasi (X1, X2 dan X3)
terhadap kinerja (Y) pegawai penyuluhan di Kantor Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(BP4K) Kabupaten Kupang.
Dengan demikian
rancangan hipotesisnya adalah sebagai berikut :
1. Pelatihan, disiplin kerja,
motivasi dan kinerja pegawai penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang cukup baik.
2. Pelatihan, disiplin kerja,
motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang.
3. Pelatihan, disiplin kerja,
motivasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat
penelitian ini dilaksanakan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Kupang. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan
Februari sampai Juni 2014.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah pegawai penyuluhan yang bekerja pada BP4K Kabupaten Kupang berjumlah 50
orang, teknik sensus (sampling jenuh).
Jenis Data
Ada 2 (dua)
jenis data menurut sifat dalam penelitian ini, yaitu : data kuantitatif dan
kualitatif
Penelitian ini
menggunakan 2 (dua) jenis data menurut sumber yaitu : Data Primer dan Data
Sekunder.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ialah
teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
data (Riduwan, 2009:69), bahwa dilihat dari
segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data yang akan
dipergunakan dalam penelitian ini di antaranya: Observasi, Wawancara dan Kuesioner
Uji validitas
Validitas menunjukkan derajat
ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh
peneliti. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Jika
koefisien korelasi (r) lebih besar dari 0,30 (>0,30) maka dianggap valid
namun apabila lebih kecil dari 0,30 maka dianggap tidak valid.
Uji Reliabilitas
Menentukan reliabilitas yang menggunakan split
half hasilnya bisa dilihat dari nilai Correlation Between Forms.
Jika nilainya lebih besar dari nilai rtabel, maka bisa dikatakan
reliabel atau membandingkannya dengan nilai cut off point 0,60 maka
reliabel jika nilai r > 0,60. Pengujian reliabilitas dengan Alpha
Cronbach bisa dilihat dari nilai Alpha, jika nilai Alpha>
dari nilai rtabel yaitu 0,60 maka dapat dikatakan reliabel.
Teknik
Analisi Data
Analisis
Data Deskritif
Analisis data deskritif ditunjukkan untuk memberikan
gambara atau deskritif empiris atas data yang dikumpulkan dalam penelitian.
Formula capaian indikator yang digunakan menurut Riduwan (2010:18), kriteria
interprestasi skor dikelompokkan dengan bobot sebagai berikut : 0%-20% Tidak
Baik, 21%-40% Kurang Baik, 41%-60% Cukup Baik, 61%-80%
Baik, 81%-100% Sangat Baik.
Analisis Statistik Inferensial
Uji ini bertujuan untuk mengikuti
apakah ada data-data yang digunakan dalam analisis regresi sudah memenuhi
syarat sehingga sebelum dilakukan analisis regresi dilakukan uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas, dan uji linearitas.
Analisis
Regresi Linier Berganda
Analisis regresi yang digunakan
adalah analisa regresi linier berganda, karena variabel bebasnya lebih dari
satu. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu hubungan
antara variabel Pelatihan (X1),
Disiplin Kerja (X2) dan Motivasi (X3) terhadap Kinerja
pegawai (Y), Santoso (2005:144).
Pengujian
Hipotesis
Santoso (2005:50-64), hipotesis adalah dugaan yang
mungkin benar atau mungkin salah. Hipotesis akan ditolak jika salah atau palsu,
dan akan diterima jika benar. Penolakan dan penerimaan hipotesis sangat
bergantung pada hasil penyelidikan terhadap fakta yang sudah dikumpulkan. Uji
hipotesis antara variabel Pelatihan (X1), Disiplin Kerja (X2),
Motivasi (X3) serta Kinerja pegawai (Y), menggunakan uji t dan uji F.
Koefisien
Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pelatihan
(X1) Disiplin Kerja (X2), dan Motivasi (X3),
terhadap Kinerja pegawai (Y). Nilai
R Square atau Koefisien
Determinasi (R²) dapat dilihat pada
hasil pengolahan data bagian model summary.
Santoso (2005:145).
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Badan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Kupang adalah sebuah
institusi pemerintah yang berkewajiban dalam menangani penyuluhan di
lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang dan mempunyai tugas pokok dan fungsi
dalam melaksanakan kewenangan pada bidang penyuluhan, terutama dalam merumuskan
kebijakan teknis, menyelenggarakan urusan pemerintah, pembinaan dan pelaksanaan
tugas di bidang penyuluhan di Kabupaten Kupang.
Kegiatan penyuluhan yang
dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap masyarakat
tani dalam penerapan teknologi pertanian, dan
perikanan sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian dan perikanan, jenis
produk selama lima tahun terakhir jumlahnya sangat bervariasi dengan total
produksi padi sebesar 686 ton, ikan sebesar 271 ton, pupuk bokhasi sebesar 280
ton dan rumput laut sebesar 218 ton.
Visi,
Misi dan Tujuan BP4K Kabupaten Kupang
1.
Visi BP4K Kabupaten Kupang
adalah “Terwujudnya Kelembagaan penyuluhan yang handal dan professional dalam
rangka memantapkan pelayanan dibidang pembangunan pertanian, perikanan, dan
kehutanan yang berorientasi pada upaya peningkatan ketahanan dan kemandirian
pangan menuju masyarakat yang mandiri, sejahtera, dan berdayasaing dengan tetap
menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan”
2.
Misi BP4K Kabupaten Kupang
sebagai rangka pencapaian visi yang dirumuskan antara lain :
a.
Mengintensifkan kegiatan pemantauan,
pengkajian, pengembangan dan perumusan kebijakan penyuluhan pertanian,
perikanan, dan kehutanan yang meliputi aspek kelembagaan, aspek ketenagaan dan
aspek penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.
b.
Mengembangkan koordinasi dan evaluasi
kebijakan dibidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.
3.
Tujuan BP4K Kabupaten Kupang
adalah :
a.
Meningkatkan
kelembagaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan dalam
mengimplementasikan tugas dan fungsinya
b.
Terlaksananya
pengembangan koordinasi yang dinamis dan harmonis antar lembaga terkait dalam
kegiatan perencanaan, pemantauan dan evaluasi kebijakan penyuluhan pertanian,
perikanan dan kehutanan.
Struktur
Organisai BP4K Kabupaten Kupang
Struktur Oraganisasi Badan
Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Kupang
dapat dilihat pada gambar 2 antara lain :
Gambar 2
Struktur Organisasi BP4K Kabupaten Kupang
Sumber
: Data Primer Terolah Tahun 2014
Program
Kerja
Adapun program kerja pegawai
penyuluhan BP4K Kabupaten Kupang, sabagai berikut :
1. Menginventarisasi potensi wilayah secara benar dan tepat
khususnya kelembagaan
petani (kelompok tani aktif dan tidak aktif).
2. Berperan aktif dalam melaksanakan tugas pendampingan
kegiatan petani dan keluarga (kelompok) sebagai motivator dan dinamisator
pembangunan pertanian dan kehutanan.
3. Mendata secara cermat dan akurat petani yang terindikasi
gagal tanam dan gagal panen.
4. Memantau dan mendorong masyarakat baik kelompok maupun
individu untuk memanfaatkan potensi-potensi sumber air agar ditanam
sayur-sayuran dan komoditi umur pendek dalam rangka mengantisipasi kekeringan
dan rawan pangan.
5. Memantau dan peka terhadap kejadian-kejadian dimasyarakat
dan segera melapor kepada pimpinan wilayah untuk dikoordinasikan ke tingkat
yang lebih tinggi.
6. Menghimbau dan mendorong masyarakat/petani agar selalu
menjaga lingkungan pemukiman, kebun/ladang, hutan dan padang agar terhindar
dari kebakaran.
7. Mendorong kelompok-kelompok tani atau gapoktan kepada
kemandirian baik kegiatan maupun ekonomi dengan memperkuat kelembagaan tani
(administrasi, kegiatan dan keuangan) menuju terciptanya bank-bank desa.
8. Penyuluh harus menjadi motivator (penggerak) pembangunan
di desa khususnya sesuai dengan bidang tugas yang dipercayakan.
9. Mendorong petani/masyarakat melakukan penanaman swadaya
baik di kebun sendiri, kebun desa, kebun sekolah, lokasi milik bersama (suku)
dengan tanaman-tanaman umur panjang untuk tujuan produksi dan kelestarian
lingkungan.
10. Mewajibkan/melarang masyarakat/petani melakukan aktifitas
penebangan kayu atau berkebun di sekitar daerah-daerah tangkapan air untuk
menjaga kelangsungan sumber-sumber air yang ada.
11. Mendorong swadaya masyarakat untuk meningkatkan gotong
royong penanaman dan pembuatan rorak, jebakan-jebakan air di sekitar daerah
tangkapan air.
Tupoksi
Pegawai Penyuluh BP4K Kabupaten Kupang
1.
Tugas
Pokok :
Menjalankan
dan melaksanakan tugas-tugas/program kerja yang berkaitan dengan penyuluhan
yang ditetapkan oleh BP4K Kabupaten Kupang.
2.
Fungsi
:
- Menyusun
programa penyuluhan dan rencana kerja tahunan pertanian, perikanan dan
kehutanan
- Menyusun
pedoman penyelenggaraan penyuluhan pertanian tingkat kabupaten
- Melakukan
pengkajian, penelitian teknologi pertanian dan kehutanan
- Membuat
rekomendasi teknologi pertanian, Perikanan dan kehutanan
- Merancang
pendidikan dan pelatihan bagi kelompok tani yang berhubungan dengan
bidang pertanian, perikanan dan
kehutanan
- Mengumpulkan,
menganalisa, menyiapkan data primer berkaitan dengan pembangunan pertanian
khususnya dari aspek penyuluhan
- Mengumpulkan,
menganalisa, menyajikan hasil-hasil kajian teknologi pertanian,
perikanan dan kehutanan
- Melaksanakan
pemantauan, pengamatan, pengawasan, evaluasi dan bimbingan terhadap
masyarakat tani.
Karakteristik
Responden
Karakteristik responden adalah
keadaan atau identitas yang melekat pada responden menyangkut berbagai aspek
yang melatarbelakangi responden yang dimintai keterangan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan penelitian ini. Karakteristik responden dalam penelitian ini
terlihat dari aspek jenis kelamin, pendidikan, umur, dan masa kerja.
Karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin
Keadaan pegawai penyuluhan pada
BP4K Kabupaten Kupang berdasarkan jenis kelamin lebih banyak kaum perempuan
dengan besaran 54,00%. Artinya bahwa pegawai penyuluhan yang ada pada BP4K
Kabupaten Kupang didominasi oleh kaum perempuan, selain itu hasil wawancara
dengan pihak kepegawaian mengatakan bahwa proses formasi kebutuhan pegawai
penyuluhan yang dilakukan oleh BP4K Kabupaten Kupang tahun 2009/2010
membutuhkan lebih banyak perempuan dibanding laki-laki.
Karakteristik
responden berdasarkan tingkat pendidikan
Pendidikan pegawai penyuluhan
pada BP4K Kabupaten Kupang didominasi oleh tingkat pendidikan DIV/S1 dengan
besaran 70,00%. Artinya bahwa dengan tingkat pendidikan sarjana tentunya
memiliki kemampuan dan pengetahuan melaksanakan tugas serta memiliki tingkat
pemahaman dalam penyelesaian masalah-masalah yang berhubungan dengan penerapan
teknologi penyuluhan yang terjadi di masyarakat tani lebih baik.
Karakteristik
responden berdasarkan umur
Keadaan pegawai penyuluhan pada
tingkatan umur tertinggi pada kisaran antara 41 – 45 tahun dengan besaran
50,00%. Artinya pada tingkatan umur tersebut menunjukkan bahwa pegawai penyuluhan
memiliki kemampuan, pengalaman dan kematangan bekerja sangat baik dalam
menjalankan dan menerapkan tugas atau program kerja penyuluhan pada masyarakat
tani.
Karakteristik
responden berdasarkan masa kerja
Pegawai penyuluhan pada BP4K
Kabupaten Kupang berdasarkan masa kerja didominasi oleh kisaran 10 – 20 tahun
lama masa kerja dengan besaran 60,00%, dalam artian bahwa pada masa kerja
tersebut pegawai penyuluhan memiliki pengalaman bekerja, kematangan dalam
berpikir dan bertindak serta rasa percaya diri cukup baik dalam menjalankan
pekerjaan sesuai program kerja yang ditetapkan BP4K Kabupaten Kupang.
Hasil
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji
Validitas
Hasil uji analisis validitas
variabel bebas dan variabel terikat bahwa korelasi antar masing-masing butir
pernyataan dengan total skor adalah positif dan nilainya lebih besar dari
>0,30 (r tabel) dapat. Santosa, (2005:246), menyatakan bahwa jika koefisien
korelasi (r) lebih besar dari 0,30 (>0,30) maka dianggap valid, sehingga
dapat disimpulkan bahwa dari masing-masing item pernyataan instrument dalam
penelitian ini adalah valid.
Uji
Reliabilitas
Hasil analisis dari semua
butir pernyataan yaitu dari masing-masing variabel Pelatihan (X1),
Disiplin Kerja (X2), Motivasi (X3) dan Kinerja (Y) adalah
reliabel. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Cronbach’s
Alpha di atas nilai 0.60 atau lebih besar dari 0.60 yang disyaratkan.
Analisis
Deskriptif
1.
Variabel
Pelatihan (X1)
Hasil perhitungan capaian
indikator dari variabel pelatihan dapat menunjukkan
bahwa capaian indikator dari variabel pelatihan sebesar 72,68% sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan yaitu berkisar antara 60-80%, artinya jawaban
responden terhadap variabel pelatihan pada penelitian ini dikategorikan baik.
Sebab dengan program pelatihan yang baik, maka akan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang pada akhirnya sangat berpengaruh pada kinerja
pegawai penyuluhan dalam melaksanakan tugas atau kegiatan penyuluhan yang
ditetapkan oleh BP4K Kabupaten Kupang. Semakin baik kagiatan pelatihan maka semakin
baik kinerja pegawai penyuluhan.
2.
Variabel
Disiplin Kerja (X2)
Hasil perhitungan capaian
indikator dari variabel pelatihan dapat menunjukkan bahwa capaian indikator
dari variabel disiplin kerja sebesar 71,92% sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan yaitu berkisar antara 60-80%, artinya jawaban responden terhadap
variabel disiplin kerja pada penelitian ini dikategorikan baik. Dengan disiplin
kerja yang baik, maka ketaatan dan kepatuhan pegawai dalam melaksanakan
pekerjaan sesuai aturan dan norma waktu yang ditetapkan akan berjalan dengan
baik, hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai penyuluhan yang semakin
baik dalam melaksanakan tugas atau kegiatan penyuluhan sesuai dengan aturan
yang ditetapkan pada BP4K Kabupaten Kupang.
3.
Variabel
Motivasi (X3)
Hasil perhitungan capaian
indikator dari variabel motivasi dapat menunjukkan bahwa capaian indikator dari
variabel motivasi sebesar 71,44% sesuai dengan kriteria yang ditetapkan yaitu
berkisar antara 60-80%, artinya jawaban responden terhadap variabel motivasi
pada penelitian ini dikategorikan baik. Dengan motivasi yang baik, maka
hubungan kerja di antara pegawai dan kondisi kerja pegawai dalam melaksanakan
pekerjaan akan berjalan dengan baik. Hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja
pegawai penyuluhan yang semakin baik dalam melaksanakan tugas atau kegiatan
penyuluhan sesuai dengan tupoksi yang ditetapkan pada BP4K Kabupaten Kupang.
4.
Variabel
Kinerja (Y)
Hasil perhitungan capaian
indikator dari variabel kinerja dapat menunjukkan
bahwa capaian indikator dari variabel kinerja sebesar 73,00% sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan yaitu berkisar antara 60-80%, artinya jawaban
responden terhadap variabel kinerja pada penelitian ini dikategorikan baik.
Dengan kinerja yang baik, maka prosedur pelayanan, tanggung jawab terhadap
pelayanan, ketepatan waktu dan kerja sama berjalan dengan baik. Dengan kinerja
yang baik akan menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan pegawai penyuluhan dan
PB4K Kabupaten Kupang dalam menjalankan tupoksi sesuai dengan visi, misi dan
tujuan yang ditetapkan, dinyatakan dengan baik.
Analisis Inferensial
Uji
Asumsi Klasik
1.
Uji
Normalitas
grafik
histogram
dan normal probaliti plot menunjukkan
data-data yang menyebar mengikuti distribusi grafis secara normal antara nilai
rasio skewness dan kurtosis berada antara nilai minus dua (-2) dan plus dua
(+2) dan juga ditunjukkan dengan garis diagonal yang merupakan perpotongan
antara garis probabilitas harapan dan garis probabilitas pengamatan. Oleh
karena itu dapat diartikan bahwa data hasil penelitian ini dapat dikatakan
normal.
2.
Uji
Heterokedastisitas
hasil
analisis dengan grafik scatterplot
menunjukkan bahwa data-data yang digunakan dalam analisis regresi hasil
residualnya menyebar secara merata baik di atas dan di bawah titik nol. Dengan
demikian tidak menunjukkan terjadinya heteroskedastisitas
pada data-data yang digunakan dalam analisis regresi pada penelitian ini.
3.
Uji
Multikolinearitas
Nilai tolerance untuk masing-masing variabel sebesar 0,237 (pelatihan),
0,456 (disiplin kerja) dan 0,239 (motivasi). Nilai tersebut kurang dari 0,90
atau dari 90% yang disyaratkan sehingga dapat diartikan bahwa antar variabel
bebas dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.
4.
Uji
Linearitas
Nilai
signifikan pada linearitas variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar
0.000. nilai signifikan tersebut kurang dari 0.05 (<0 4.1b="" adalah="" antara="" bahwa="" bebas="" berbentuk="" bergerak="" cenderung="" cocok="" dan="" dapat="" data-data="" diartikan="" dilihat="" gambar="" garis="" hubungan="" i="" itu="" kearah="" linear="" liner="" lurus="" maka="" model="" pada="" positif="" regresi="" sehingga="" selain="" terdapat="" terikat.="" variabel="" yang="">.0>
Analisis
Regresi Linier Berganda
Analisa ini bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya suatu hubungan antara variabel Pelatihan (X1), Disiplin Kerja (X2)
dan Motivasi (X3) terhadap Kinerja pegawai (Y), menggunakan bantuan SPSS for windows version
16.00. Hasil analisis regresi diperoleh
persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
Y
= 0 + 0,445X1 + 0,262X2 + 0,304X3
Pengujian
Hipotesis
Uji
Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Uji
hipotesis secara parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing
variabel bebas Pelatihan (X1), Disiplin Kerja (X2),
Motivasi (X3) terhadap variabel terikat Kinerja (Y) pegawai
penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang.
a.
Variabel
Pelatihan (X1) :
Hasil uji
statistik variabel pelatihan menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar
4,091 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat alpha yang
digunakan yaitu 0,05 atau (5%), maka keputusannya adalah menolak Hipotesis Nol
(H0) dan menerima Hipotesis Alternatif (Ha), bahwa secara
parsial variabel Pelatihan (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Kinerja Pegawai Penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang.
b.
Variabel
Disiplin Kerja (X2) :
Hasil uji statistik variabel
disiplin kerja menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 3,334 dengan
nilai signifikan sebesar 0,002 lebih kecil dari tingkat alpha yang digunakan
yaitu 0,05 atau (5%), maka keputusannya adalah menolak Hipotesis Nol (H0)
dan menerima Hipotesis Alternatif (Ha), bahwa secara parsial
variabel Disiplin Kerja (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Kinerja Pegawai Penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang.
c.
Variabel
Motivasi (X3) :
Hasil uji statistik variabel
motivasi menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 2,810 dengan nilai
signifikan sebesar 0,007 lebih kecil dari tingkat alpha yang digunakan yaitu
0,05 atau (5%), maka keputusannya adalah menolak Hipotesis Nol (H0)
dan menerima Hipotesis Alternatif (Ha), bahwa secara parsial variabel
Motivasi (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Pegawai
Penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang.
Uji
Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Uji F
digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variabel bebas secara
serempak terhadap variabel terikat. Uji Dilakukan dengan langkah membandingkan
nilai dari Fhitung dengan Ftabel.
Analisis
ANOVA menunjukkan bahwa secara bersama-sama ketiga variabel bebas Pelatihan (X1),
Disiplin Kerja (X2), dan Motivasi (X3) mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel terikat Kinerja (Y) pegawai penyuluhan pada BP4K
Kabupaten Kupang. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung sebesar 103,466
pada tingkat kesalahan (5%). Untuk menentukan signifikan tidaknya uji F ini
dapat dilihat dari perbandingan nilai signifikan dengan tingkat Alpha yang
digunakan (0,05), di mana nilai signifikan sebesar 0.000 lebih kecil dari Alpha
0,05 (5%). Keputusannya adalah Menerima Hipotesis Alternatif (Ha)
dan Menolak Hipotesis Nol (H0), artinya secara bersama-sama semua
variabel bebas yang terdiri atas Pelatihan (X1), Disiplin Kerja (X2),
dan Motivasi (X3) berpengaruh Signifikan terhadap variabel terikat
yaitu Kinerja (Y) pegawai penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang.
Koefisien
Determinasi
Koefisien Determinasi
digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh Pelatihan (X1) Disiplin Kerja (X2), dan Motivasi
(X3), terhadap Kinerja
pegawai (Y). Nilai R Square
atau Koefisien Determinasi (R²) yaitu sebesar
0,871 yang berarti bahwa kontribusi atau sumbangan ketiga variabel bebas dalam
penelitian ini yaitu Pelatihan (X1), Disiplin Kerja (X2),
dan Motivasi (X3) terhadap Kinerja (Y) sebesar 87,1% sedangkan
sisanya 12,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian ini.
PEMBAHASAN
Pengaruh
Pelatihan Terhadap Kinerja
Hasil analisis deskriptif
variabel pelatihan pegawai penyuluhan menunjukkan bahwa variabel pelatihan
termasuk dalam kategori “baik”
dengan capaian indikator sebesar 72,68%, dari 10 item pernyataan pada kuesioner
yang beragam yaitu pada kisaran 60-80%. Hal ini, menunjukkan bahwa pegawai
penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang memiliki respon yang baik dan dapat
mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik yang dilakukan atau diadakan oleh BP4K
Kabupaten Kupang maupun instansi lain yang berhubungan dengan bidang penyuluhan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa konsep hipotesis awal yaitu pelatihan dikatakan
dengan kategori cukup baik tidak sejalan dengan hasil penelitian ini.
Hasil analisis regresi linear berganda
menunjukkan nilai koefisien pelatihan sebesar 0,445, di mana variabel disiplin Kerja
(X2) dan motivasi (X3) dianggap konstan, maka apabila
terjadi perubahan kenaikan dan penurunan pada variabel Pelatihan (X1)
sebesar satu satuan akan mengakibatkan terjadi kenaikan dan penurunan Kinerja
pegawai penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang sebesar 0,445 satuan. Dalam artian
bahwa semakin banyak keterlibatan pegawai penyuluhan dalam kegiatan pelatihan
yang diadakan oleh BP4K Kabupaten Kupang atau istansi yang terkait lainnya maka
tingkat kemampuan dan pengetahuan akan semakin tinggi yang dapat mempengaruhi
kinerja semakin baik.
Uji Hipotesis terhadap
variabel pelatihan menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 4,091
dengan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat alpha yang
digunakan yaitu 0,05 atau (5%), maka kaidah keputusannya adalah menolak
Hipotesis nol (H0) dan menerima Hipotesis alternatif (Ha),
sehingga dapat dikatakan bahwa variabel Pelatihan (X1) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Pegawai Penyuluhan pada BP4K
Kabupaten Kupang dan memiliki kontribusi yang baik bagi kinerja pegawai
penyuluhan.
Pengaruh
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Hasil analisis deskriptif
variabel disiplin kerja pegawai penyuluhan menunjukkan bahwa variabel disiplin
kerja termasuk dalam kategori “baik”
dengan capaian indikator sebesar 71,92%, dari 10 item pernyataan pada kuesioner
yang beragam yaitu pada kisaran 60-80%. Hal ini, menunjukkan bahwa pegawai
penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang memiliki kedisiplinan yang baik. Dengan
demikian menolak konsep hipotesis awal yang mengatakan bahwa disiplin kerja
pegawai penyuluhan cukup baik.
Hasil analisis regresi linear berganda
menunjukkan nilai koefisien disiplin kerja sebesar 0,262 di mana variabel
pelatihan (X1) dan motivasi (X3) dianggap konstan, maka
apabila terjadi perubahan kenaikan dan penurunan pada variabel disiplin kerja
(X2) sebesar satu satuan akan mengakibatkan terjadi kenaikan dan
penurunan Kinerja pegawai penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang sebesar 0,262 satua. Artinya bahwa
apabila tingkat motivasi yang dimiliki oleh pegawai penyuluhan ataupun yang diperoleh dari pihak BP4K
Kabupaten Kupang itu semakin tinggi maka kinerja pegawai penyuluhan akan
semakin meningkat, namun sebalinya apabila motivasi itu rendah maka kinerja
pegawai penyuluhan akan rendah.
Hasil uji hipotesis
terhadap variabel disiplin kerja menunjukkan bahwa nilai thitung
sebesar 3,334 dengan nilai signifikan sebesar 0,002 lebih kecil dari tingkat
alpha yang digunakan yaitu 0,05 atau (5%), maka keputusannya adalah menolak
Hipotesis nol (H0) dan menerima Hipotesis alternatif (Ha),
sehingga dapat dikatakan disiplin kerja (X2) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Kinerja Pegawai Penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang.
Pengaruh
Motivasi Terhadap Kinerja
Hasil analisis deskriptif
variabel motivasi pegawai penyuluhan menunjukkan bahwa variabel motivasi
termasuk dalam kategori “baik”
dengan capaian indikator sebesar 71,44%, dari 10 item pernyataan pada kuesioner
yang beragam yaitu pada kisaran 60-80%. Hal ini, menunjukkan bahwa pegawai
penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang memiliki motivasi yang baik. Dengan
demikian menolak konsep hipotesis awal yang mengatakan bahwa motivasi pegawai
penyuluhan cukup baik.
Hasil analisis regresi linear berganda
menunjukkan nilai koefisien motivasi sebesar 0,304, di mana variabel pelatihan (X1)
dan disiplin kerja (X2) dianggap konstan, maka apabila terjadi
perubahan kenaikan dan penurunan pada variabel motivasi (X3) sebesar
satu satuan akan mengakibatkan terjadi kenaikan dan penurunan Kinerja pegawai
penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang sebesar 0,304 satuan. Hal ini menunjukkan
bahwa motivasi pegawai penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang termasuk dalam
kategori baik, sebab dengan dorongan
motivasi yang tinggi dari dalam maupun luar individu pegawai penyuluhan akan
mendorong pegawai tersebut dapat menyelesaiakan pekerjaannya dengan efektif dan
efisien sehingga kinerja pegawai tersebut semakin meningkat.
Analisis uji hipotesis
terhadap variabel motivasi menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar
2,810 dengan nilai signifikan sebesar 0,007 lebih kecil dari tingkat alpha yang
digunakan yaitu 0,05 atau (5%), maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol
(H0) dan menerima hipotesis alternatif (Ha), sehingga
dapat dikatakan motivasi (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Kinerja Pegawai Penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang.
Pengaruh
Pelatihan, Disiplin Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Penyuluhan BP4K
Kabupaten Kupang
Hasil analisis deskriptif
variabel kinerja pegawai penyuluhan menunjukkan bahwa variabel kinerja termasuk
dalam kategori “baik” dengan capaian
indikator sebesar 73,00%, dari 10 item pernyataan pada kuesioner yang beragam
yaitu pada kisaran 60-80%. Hal ini, menunjukkan bahwa pegawai penyuluhan pada
BP4K Kabupaten Kupang memiliki kinerja yang baik. Dengan demikian menolak
konsep hipotesis awal yang mengatakan bahwa kinerja pegawai penyuluhan cukup
baik.
Hasil analisis Hipotesis secara
simultan dari ketiga variabel pelatihan, disiplin kerja dan motivasi
menghasilkan nilai Fhitung sebesar 103,466 pada tingkat kesalahan
(5%). Nilai signifikan yang diperoleh dengan tingkat Alpha yang digunakan
(0,05), di mana nilai signifikan sebesar 0.000 lebih kecil dari Alpha 0,05
(5%). Karena itu kaidah keputusannya adalah menerima Hipotesis Alternatif (Ha)
dan menolak Hipotesis Nol (H0), artinya secara bersama-sama ketiga
variabel bebas yaitu Pelatihan (X1), Disiplin Kerja (X2),
dan Motivasi (X3) berpengaruh Signifikan terhadap variabel terikat
yaitu Kinerja (Y) pegawai penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang.
Hasil analisis koefisien
determinasi terlihat bahwa koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,871
yang berarti bahwa kontribusi atau sumbangan dari ketiga variabel bebas dalam
penelitian ini yaitu Pelatihan (X1), Disiplin Kerja (X2),
dan Motivasi (X3) terhadap Kinerja (Y) sebesar 87,1%, artinya bahwa
ketiga variabel bebas memiliki pengaruh kontribusi yang sangat tinggi terhadap
variabel terikat yaitu kinerja pegawai penyuluhan pada BP4K Kabupaten Kupang,
sedangkan sisanya 12,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model penelitian ini.
Dari ketiga variabel bebas yaitu
pelatihan, disiplin kerja dan motivasi yang memiliki nilai kontribusi lebih
besar terhadap variabel terikat yaitu kinerja pegawai penyuluhan adalah
variabel motivasi (X3) dengan besaran 87,5%. Hasil penelitian
tersebut sejalan dengan pendapat Zahara, (2010:98), dengan Judul penelitian
“Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja dan Kompetensi Pegawai terhadap
Kinerja Pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Hasil penelitian menunjukkan Motivasi kerja, Disiplin Kerja dan
Kompensasi Pegawai mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai pada Dinas komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Bangka
Blitung. Dan juga pendapat Robbins (2001:218)
mengemukakan bahwa kinerja pegawai akan sangat tergantung pada dua faktor yaitu
kemampuan pegawai dan motivasi kerja. Kemampuan pegawai seperti tingkat pendidikan, pengetahuan, dan
pengalaman. Tingkat kemampuan akan dapat mempengaruhi hasil kinerja pegawai di
mana semakin tinggi tingkat kemampuan pegawai akan menghasilkan kinerja yang
semakin tinggi pula. Faktor lain adalah motivasi kerja yaitu dorongan dari
dalam pegawai untuk melakukan suatu pekerjaan. Dengan adanya motivasi kerja yang
tinggi pegawai akan terdorong untuk melakukan suatu pekerjaan sebaik mungkin
yang akan mempengaruhi hasil kinerja. Semakin tinggi motivasi yang dimiliki
semakin tinggi pula kinerja yang dapat dihasilkan.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis yang telah dibahas, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1.
Secara
deskriptif masing-masing variabel berada pada kategori “Baik”, ditunjukkan oleh
capaian indikator dari Pelatihan (X1) sebesar 72,68%, Disiplin Kerja
(X2) sebesar 71,92%, Motivasi (X3) sebesar 71,44% dan
Kinerja (Y) sebesar 73,00%. Kontribusi terbesar ditunjukkan oleh variabel
motivasi dengan besaran 87,5%.
2.
Secara
parsial dari masing-masing variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Pelatihan
(X1), Disiplin Kerja (X2), dan Motivasi (X3)
berpengaruh positif atau signifikan terhadap Kinerja (Y) pegawai penyuluhan
BP4K Kebupaten Kupang.
3.
Secara
simultan dari ketiga variabel bebas yaitu Pelatihan (X1), Disiplin
Kerja (X2) dan Motivasi (X3) berpengaruh positif atau
signifikan terhadap Kinerja (Y) pegawai penyuluhan BP4K Kebupaten Kupang
sebesar 87,1%.
4.
Hasil
analisis koefisien determinasi dari ketiga variabel yaitu pelatihan, disiplin
kerja dan motivasi mempunyai kontribusi sebesar 87,1% terhadap kinerja pegawai penyuluhan,
sedangkan sisanya 12,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk
dalam penelitian ini.
Saran
Berdasarkan hasil
penilitian dan pembahasan, maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1.
Kepada
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kupang
disarankan untuk dapat lebih memperhatikan keadaan pegawai penyuluhannya dalam
hal ini, lebih memperbanyak kegiatan pelatihan dan lebih tegas dalam menerapkan
aturan kedisiplinan terhadap pegawai penyuluhan agar mereka dapat berperan
aktif dalam kegiatan pelatihan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan mereka dan juga lebih disiplin terhadap aturan yang ditetapkan
oleh BP4K Kabupaten Kupang.
2.
Kepada
pegawai penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan disarankan :
a.
Lebih
aktif dan disiplin dalam melakukan kunjungan lapangan agar tercipta hubungan
kerja dengan masyarakat tani dapat berjalan lebih baik.
b.
Dapat
menjalankan program kerja sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh BP4K
Kabupaten Kupang sehingga tujuan yang diharapkan dapat terwujud dengan baik.
c.
Membuat
laporan pelaksanaan tugas harus tepat waktu dan sesuai dengan tupoksi yang
dikerjakan sehingga laporan tersebut sesuai dengan kebenaran dan kenyataan yang
dikerjakan di lapangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anwar.
AA. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Balai Aksara. Jakarta.
Departemen
Pertanian 2006. Undang-Undang Penyuluhan RI, No.16. Tahun 2006. Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan. Jakarta
Fahmi,
Irham. 2010. Manajemen Kinerja, Teori dan
Aplikasi, Cetakan Kesatu. PT. Alfabeta. Bandung.
Gomes,
Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Cetakan Kedua. Andi Offset. Yogyakarta.
Gouzali
Saydam. 2009. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Suatu pendekatan Mikro. Djambatan, Jakarta.
Hasibuan,
Malayu S.P. 1996. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Cetakan Pertama. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Levis,
Leta Rafael. 2013. Metode Penelitian
Perilaku Petani. Cetakan Pertama. PT. Ledalero. Maumere, NTT.
Meman,
Adrianus. 2010. Pengaruh Pendidikan dan
Pelatihan (diklat) dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (Studi di Lingkungan Sekretariat Kabupaten Kupang). Tesis Program Pascasarjan Magister Manajemen
Universitas Katolik Widya Mandira Kupang (tidak dipublikasikan).
Peraturan
Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2000. Pendidikan
dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Jakarta. Indonesia.
Peraturan
Pemerintah RI No.53 Tahun 2010. Disiplin
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta. Indonesia.
Raden, Godefridus. 2009. Pengaruh
Motivasi, Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Rumah Sakit
Umum Daerah Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang. Tesis Program Pascasarjan Magister Manajemen Universitas Katolik Widya
Mandira Kupang (tidak dipublikasikan).
Riduwan.
2009. Belajar Mudah Penelitian Untuk
Guru, Pegawai dan Peneliti Pemula. Cetakan Keenam. Bandung. Alfabeta.
Robbins,
P. Stephen. 2001. Organizationl Behavior.
New Jersey : Pearson Education International.
Salem, Y. Albinus. 2013. Pengaruh
Disiplin, Kepemimpinan, Fasilitas dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Sekretariat DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tesis Program Pascasarjan Magister Manajemen Universitas Katolik Widya
Mandira Kupang (tidak dipublikasikan).
Santoso,
P. Budi. 2005. Analisis Statistik.
Edisi Pertama. PT. Andi. Yogyakarta.
Sedarmayanti.
2007. Sumber Daya Manusia dan
Produktivitas Kerja. Cetakan Kedua, PT. Refika Aditama. Bandung.
Simanjuntak,
J. Payaman. 2005. Manajemen dan Evaluasi
Kinerja. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Jakarta.
Sudarmanto.
2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi
Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama. PT. Pustaka Belajar. Yogyakarta.
Sutrisno,
Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Cetakan Ketiga. Kencana Prenada Media Group. Jakarta
Winardi.
2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam
Manajemen. cetakan Dua. RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Yuniarsih,
Tjutju dan Suwatno. 2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Teori Aplikasi dan Isu Penelitian. Cetakan Pertama.
PT. AlfaBeta. Bandung.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: ARTIKEL TESIS YOPY
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://prodipplk.blogspot.com/2015/10/artikel-tesis-yopy.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar